Anestesi Dan Macam-macamnya
Anastesi atau pembiusan merupakan tindakan medis yang sangat diperlukan khususnya dalam proses operasi . tanpa anestesi tidaklah dilakukan pembedahan . obat yang dipakai merupakan zat kimia untuk menekan pekerjaan jaringan syaraf secara sentral , memblok atau bekerja pada ujung saraf .
Ada dua macam anestesi , yaitu anestesi umum dan anestesi lokal ( setempat ) . anestesi lokal dibedakan lagi menurut tempat diberikan obat anestesi , yaitu anestesi spinal , epirudal , paravertebral , blok cabang syaraf , infiltrasi dan permukaan kulit ( topical )
Ada dua macam anestesi , yaitu anestesi umum dan anestesi lokal ( setempat ) . anestesi lokal dibedakan lagi menurut tempat diberikan obat anestesi , yaitu anestesi spinal , epirudal , paravertebral , blok cabang syaraf , infiltrasi dan permukaan kulit ( topical )
Setiap anestesi harus memenuhi dua syarat , yaitu menghilangkan refleks dan melemaskan otot , sedangkan pada bius umum diperlukan pula untuk menghilangkan kesadaran .
Anestesi Umum
Obat anastesi umum ada yang berupa gas dan ada pula yang berupa cairan . cara pemberian obat bius dapat dilakukan melalui tiga cara , yaitu melalui isapan gas obat bius , menyuntikan cairan obat bius , dan memasukan obat bius ke dalam rektum .
Anestesi umum menyebabkan mati rasa karena obat ini masuk ke jaringan otak dengan tekanan setempat yang tinggi . selama masa induks harus diberi cukup banyayk obat bius karena sebagian obat bius beredar pula didalam darah dan tinggal didalam jaringan tubuh . setelah semua jaringan badan terisi dan jenuh dengan obat bius , barulah pemberian obat bius dapat diperkecil agar keadaan pembiusan dapat dipertahankan .
Anestesi umum menyebabkan mati rasa karena obat ini masuk ke jaringan otak dengan tekanan setempat yang tinggi . selama masa induks harus diberi cukup banyayk obat bius karena sebagian obat bius beredar pula didalam darah dan tinggal didalam jaringan tubuh . setelah semua jaringan badan terisi dan jenuh dengan obat bius , barulah pemberian obat bius dapat diperkecil agar keadaan pembiusan dapat dipertahankan .
Tahapan Pembiusan
Kedalam anestesi umum dibagi dalam empat stadium , yaitu stadium I ,II,III,IV sedangkan stadium III dibagi dalam empat plein ( plane )
Stadium I atau Stadium Analgesia
Stadium ini tercapai pada saat pasien menghirup obat bius
Tanda-tanda astadium I : ukuran pupil masih seperti biasa , refleks pupil masih kuat , pernapasannya tidak teratur , nadi tidak teratur sedangkan tekanan darah tidak berubah , seperti biasa .Bila obat bius diteruskan pemberiannya , pasien masuk ke stadium II.
Stadium II atau stadium Delirium
Pada stadium ini pasien berontak , berusaha melepaskan kap bius , berteriak , berbicara , menangis dan sebagainya . keadaan berontak ini dapat dicegah bila sebelum pembiusan dimulai , sudah diberikan pengertian dan diminta pada pasien agar menghirup obat bius sedalam – dalamnya dan bila mencium bau yang tidak enak jangan berontak. Pada stadium ini ahli bius harus di dampingi perawat agar dapat menahan pasien jika berontak .operasi belum boleh dimulai , pupil masi sama atau agak membesar , refleks pupil kuat , pernapasannya tidak teratur , tekanan darah meninggi . pemberian obat selanjutnya menyebabkan pasien masuk ke dalam stadium III.
Stadium III atau stadium pembedahan Pada tahap ini telah tercapai mati rasa sempurna . semua refleks permukaan telah hilang , tetapi refleks vital seperti denyut jantung dan pernafasan seperti biasa . ukuran pupil mulai mengecil , tidak bergerak bila diberi cahaya dan refleks bola mata tidka ada walaupun bulu mata atau kornea mata disentuh . pernapasan teratur dan dalam . denyut agak lambat , tetapi mantap dan tekanan darah normal . stadium III ini karena cukup lebar dibagi lagi menjadi empat substadium atau tingkatan yang disebut plein ( plane )
Stadium IV atau stadium keracunan
Pusat pernafasan yang terletak di batang otak ( medula oblongata ) menjadi lumpuh , sehingga pernafasan berhenti sama sekali . bila pembiusan tidak segera dihentikan dan dibuat nafas buatan , jantung pun akan segera berhenti , disusul dengan kematian .
Cara pemberian anestesi :
- Anestesi isap
- Obat yang dipakai adalah berupa cairan yang mudah menguap .
Ada 4 cara pemberian bius isap :
- Open drop atau dengan cara meneteskan cairan bius di atas kap atau masker
- Cara insuflasi ( insufflation technique ) , yaitu dengan peniupan gas bius dan udara ke dalam hidung .
- Cara semi tertutup ( semi closhed methode ) , yaitu dengan cara campuran gas bius dan oksigen diisap dari kap ( masker ) yang berhubungan dengan balon pernafasan
- Cairan tertutup ( closhed methode ) yaitu udara yang keluar dari paru – paru ( udara bekas bernafas ) diisap kembali
# Untuk melihat artikel secara detail silahkan download file pdf Anestesi
0 komentar:
Posting Komentar