Gejala dan Pengobatan Tetanus
Adalah clostridium tetani , suatu basil yang membentuk spora pada ujungnya , dapat
hidup lama ditanah . terdapat dalam feses manusia dan hewan , terutam apada kuda dan sapi . basil
tetanus masuk melalui luka yang kotor atau melalui tusukan paku.
Masa Tunas
Masa tunas tetanus 2
hari sampai beberapa bulan , tetapi biasanya berkisar antara 6 – 15 hari .
Gejala
Mula – mula pasien merasa nyeri otot dan sakit kepala . kemudian timbul kaku leher , mulut tidak
dapat dibuka ( trismus ) , anggota gerak kaku
dan badan melengkung ke belakang ( opistunis ) .selanjutnya timbul pula kejang pada otot muka ( risus sardoninicus ) , sulit menelan (
disfagia ) dan kejang otot perut . bila lengan atau lutut pasien digerakan , terasa seperti gerakan roda
bergigi ( phenomena Cog Wheel ). Tidak terjadi demam dan kesadaran tetap
seperti biasa. Rangsangan yang berasal dari cahaya atau suara dapat menimbulkan
kejang pada pasien . perlu diingat bahwa penderita tetanus selalu sadar penuh (
compos metis )
Pencegahan
Setiap luka dalam yang kotor harus dianggap telah kemasukaan
kuman tetanus . luka harus dicuci dengan air , sabun dan perhidrol .
Vaksinasi Aktif
Bayi sejak berumur 3
bulan harus diberi 0,5 ml DPT ( difteria
, Pertusis , dan Tetanus ) Bersama sama vaksin antipolio , Sebagai vaksinasi
dasar sebanyak 3 kali dengan jarak 1 bulan . lalu sebagai penyangga / penguat
diulang lagi sebanyak 3 kali setiap 2
tahun ( booster ). Orang dewasa yang belum pernah divaksinasi dasar diberi 0,5
ml vaksin TFT ( Tetanus formal Toxoid ) sebagai vaksinasi dasar sebanyak 3 kali
dengan jarak 1 bulan
Vaksinasi Pasif
Orang yang belum mendapat vaksinasi aktif setiap kali
terjadi luka yang kotor perlu dberi
vaksinasi pasif yaitu ATS 1500 U yang
dibuat dari serum kuda . pada luka kotor
yang baru datang berobat setelah lebih
dari 24 jam , dosis ATS perlu ditambah
misalnya 3000U
Pemberian ATS pada pasien yang sudah pernah mendapat ATS , atau yang diduga hipersensitif
, perlu didahului dengan tes
sensitivitas . caranya dengan membuat pengenceran ATS dengan larutan garam Fisiologis 1 : 100 , Berilah ATS 1500 U
intramuskular , sedangkan bila pasien
menunjukan tesnya positif diberi
hypertet ( serum manusia ).
Bila terjadi reaksi alergi
beri 0, 3ml adrenalin dan tablet antihistamin.
Pengobatan
Pasien tetanus diobatai dengan ATS 20.000 U subkutan ,
diberikan sebanyak 3 kali berturut- turut tiap hari . kamar perawatannya harus gelap dan sunyi . pengunjung
dibatasi dan diberi tahu agar tidak berisik , agar tidak menimbulkan serangan kejang . lukanya dieksisi ,
dibersihkan dengan H2o2 dan diobati dengan antibiotika
Prognosis
Kamatian karena penyakit tetanus mencapai 25 % .
pasien yang sembuh dari penyakit tetanus
tidak menjadi kebal , sehingga untuk menimbulkan kekebalan perlu diberi TFT sebagai
vaksinasi dasar . setelah sembuh tidak terjadi gejala sisa
0 komentar:
Posting Komentar